10 Kiat Sukses Orang Jepang

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun),Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).

Renungan: Surat dari Masa Depan

Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun.Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi.

Sifat Manusia Berdasarkan warna Favorit

Semua orang mempunyai salah satu jenis warna yang sangat disukai dari sekian banyak warna yang kita kenal dalam dimensi kita. Banyak yang kurang menyadari, sebenarnya dari Warna Favorit kita dapat melihat watak seseorang.

10 Manfaat Senyum

Senyum mungkin bagi kita adalah hal yang sederhana dan mudah, cukup menarik sudut bibir ke arah samping dan menampakkan gigi. Namun tidak sesederhana itu, kadang tersenyum saat-saat tertentu sangatlah sulit. Terlebih jika kita tidak “mood” untuk tersenyum

Juli 18, 2010

Ilmuwan Akan Ciptakan Matahari di Bumi


Ilmuwan akan membuat matahari di bumi dalam beberapa bulan ke depan dengan menggunakan laser terbesar di dunia berukuran tiga kali lapangan sepak bola Amerika.

Laser di Lawrence Livermore National Laboratory di California ukurannya kurang lebih sama dengan tiga lapangan football Amerika, dan mereka yang bertugas di laboratorium tersebut tidak bercanda ketika mereka mengatakan akan menciptakan matahari kecil dalam beberapa bulan ke depan.
Proyek tersebut disebut National Ignition Facility yang akan menemukan sumber rahasia dari produksi energi yakni fusi nuklir, reaksi energi tinggi yang secara teoritis akan menghasilkan energi tidak terbatas bagi kemanusiaan.

Laboratorium berharap bisa membelah cahaya menjadi 192 cahaya kecil, lalu menembak mereka dalam target kecil terbungkus emas yang bahkan lebih kecil dari kuku jari.

Panas dari laser akan meleburkan isotop menjadi satu dalam sebuah reaksi 100 juta derajat Celcius, lima kali lebih panas dari inti matahari.

Ada potensi bahaya radioaktif ringan, tetapi laboratorium membungkus fasilitas dengan dinding beton dengan ketebalan sekitar 2 meter.

Tetapi jika penggabungan isotop berhasil hasilnya sangat luar biasa, matahari kecil tersebut akan mengeluarkan energi yang cukup untuk menyuplai energi ke seluruh bumi.

Maka dari itu, sekitar tenaga 200 triliun per detik bisa dikeluarkan. “Fusi energi merupakan sumber energi paling fundamental di alam,” ujar Manajer Proyek Bruno Van Wonterghem.

Jika sukses, laboratorium berharap proyek yang telah berjalan selama 5 tahun akan mengantarkan keluaran energi yang bisa digunakan selama 20 tahun. “Ada sesuatu yang bisa diceritakan kepada anak dan cucu nantinya,” ujar Van Wonterghem.

Sumber : apakabardunia.com

Juli 09, 2010

BAHAYA!!, Tidur Dengan Lampu Menyala


Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.

Juli 08, 2010

Adakah Penyakit Masuk Angin?


Pengendara motor yang tidak menggunakan jaket, penjaga siskamling atau orang yang kehujanan sering merasa dirinya masuk angin dengan gejala perut kembung, badan pegal. Sebenarnya adakah penyakit masuk angin itu?

"Tidak ada istilah masuk angin dalam ilmu kedokteran," kata dr Kartono Mohamad, mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dunia kedokteran tak pernah mengenal istilah "masuk angin". Gejala-gejala yang ditimbulkan seperti perut kembung, nyeri otot, pusing, sakit tenggorokan, bersin-bersin, sampai batuk dan pilek merupakan gejala-gejala dari penyakit lain. Penyakit yang diderita bisa bermacam-macam tergantung gejalanya.

Perut kembung secara kedokteran didiagnosa sebagai gejala maag atau adanya ganggguan lambung dan gangguan pencernaan lainnya.

Sedangkan pusing, sakit tenggorokan, bersin, batuk dan pilek bisa merupakan gejala flu. Badan pegal atau nyeri otot bisa disebabkan karena orang tersebut terlalu capek dan kurang istirahat.

"Jadi tak ada yang namanya masuk angin. Masuk angin hanyalah kosakata yang diciptakan oleh masyarakat kita," tegas dr Yuni Astuti.

Kebanyakan orang mendiagnosa sendiri bahwa dirinya masuk angin. Ketika masuk angin mereka memilih pengobatan dengan cara 'kerokan'. Selain lebih mudah, kerokan dianggap lebih manjur daripada harus mengonsumsi obat-obatan.

dr Kartono menjelaskan bahwa sebenarnya kerokan hanyalah mengalihkan rasa sakit yang diderita pasien, tetapi tidak bisa mengobati penyakit itu. Kerokan dapat menyebabkan aliran darah ke kulit lebih lancar, sehingga badan akan merasa lebih segar.

"Kerokan prinsipnya sama dengan bekam," kata dr Yuni. Kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang sudah tidak berfungsi dengan baik atau yang banyak mengandung CO2 akibat polusi. Sehingga dengan teknik kerokan, dapat mengeluarkan uap-uap polusi dalam darah dan orang akan merasa lebih enakan.

Kerokan biasanya dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan. Orang yang sudah terbiasa dikerok merasa belum baikan jika belum menjalani ritual itu. Tapi menurut dr Yuni, terlalu sering melakukan kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang masih berfungsi dengan baik, dan hal ini bisa membahayakan kesehatan.

dr Yuni menyarankan, sebaiknya orang yang mendiagnosa dirinya masuk angin berkonsultasi dengan dokter, agar tidak terjadi kesalahan diagnosa dan akhirnya malah memperparah penyakit yang dideritanya.

Sunber:
apakabardunia.com

Juli 07, 2010

Mengapa Mata Uang Indonesia Disebut Rupiah


Mengapa Mata Uang Indonesia Disebut Rupiah



Pernah kepikiran kenapa mata uang Indonesia harus Rupiah. Nah, kali ini mari kita bahas ulasan mengenai asal usul rupiah yang notabene menjadi nama mata uang Indonesia.
Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang Gulden Hindia Belanda.


Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti.
Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.


Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto.

Satuan di bawah rupiah
Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial.


Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.

* Sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen)
* Cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa peser, setengah sen.
* Pincang, satu setengah sen.
* Gobang atau benggol, dua setengah sen.
* Ketip / kelip / stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya).
* Picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya).
* Tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen)
* Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali.


Satuan di atas rupiah
Terdapat dua satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.

* Ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya).
* Kupang, setengah ringgit

Sumber:
apakabardunia.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More